cursor

Kamis, 06 Februari 2014

~ Lukisan Perih ~

***Sebuah Puisi
Assyifa Ekananda Firdaus


Salam sejahtera bagi sobat sekalian. Kali ini aku bakalan posting tentang perasaan labilku yang entah mengapa menodorong sekali agar aku mengshare sebuah puisi bertajuk kekecewaan di dalam hati. Kalian tahu? Aku di sini hanya sekedar curhat, karena tak berani berkata langsung pada orang-orang di sekelilingku, bukannya aku pengecut, hanya saja aku ingin mereka tahu dengan sendirinya bukan karena aku mengemis perhatian dan kebahagiaan dari mereka. Selamat membaca ;)

Lelah hati ini berteriak
Manangis hingga tetesan darah
Meronta dalam kesakitan
Yang tiada henti mendera

Tatkala mentari berpijar
Tetapi sang jiwa menangis sendu
Terlalu banyak jalan berliku
Hingga akhirnya tak tahu, apa?

Dewa shiva tengah meninggikan tongkatnya
Masalah datang hilir mudik
Tak berkaca siapa yang di laluinya
Hanya tersenyum diatas semua dosa

Kaki kecil ini tak mampu lagi berdiri
Menyanggah sesuatu yang telah hilang
Di telan waktu yang tak miliki belas kasih
Hingga mati takkan kembali lagi

Perih, satu kata tak berarti
Menghujat banyak makna yang tersirat
Menyisikan penyesalan teramat dalam
Kian ingkar di atas segala janji

Kepercayaan hanya tinggal kata
Kedustaan hanya tinggal sebuah sejarah
Angin lalu berbisik menusuk dari belakang
Perih, di penghujung hari tiadalah berarti



Kota Tangerang, 06 February 2014. at 20:21 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar