***Sebuah Puisi
Assyifa Ekananda Firdaus
Salam sejahtera bagi sobat sekalian.
Kali ini aku bakalan posting tentang perasaan labilku yang entah
mengapa menodorong sekali agar aku mengshare sebuah puisi bertajuk
kekecewaan di dalam hati. Kalian tahu? Aku di sini hanya sekedar
curhat, karena tak berani berkata langsung pada orang-orang di
sekelilingku, bukannya aku pengecut, hanya saja aku ingin mereka tahu
dengan sendirinya bukan karena aku mengemis perhatian dan kebahagiaan
dari mereka. Selamat membaca ;)
Lelah hati ini berteriak
Manangis hingga tetesan darah
Meronta dalam kesakitan
Yang tiada henti mendera
Tatkala mentari berpijar
Tetapi sang jiwa menangis sendu
Terlalu banyak jalan berliku
Hingga akhirnya tak tahu, apa?
Dewa shiva tengah meninggikan
tongkatnya
Masalah datang hilir mudik
Tak berkaca siapa yang di laluinya
Hanya tersenyum diatas semua dosa
Kaki kecil ini tak mampu lagi berdiri
Menyanggah sesuatu yang telah hilang
Di telan waktu yang tak miliki belas
kasih
Hingga mati takkan kembali lagi
Perih, satu kata tak berarti
Menghujat banyak makna yang tersirat
Menyisikan penyesalan teramat dalam
Kian ingkar di atas segala janji
Kepercayaan hanya tinggal kata
Kedustaan hanya tinggal sebuah sejarah
Angin lalu berbisik menusuk dari
belakang
Perih, di penghujung hari tiadalah
berarti
Kota Tangerang, 06 February
2014. at 20:21 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar