cursor

Sabtu, 11 Januari 2014

SBS High School | Kisah anak asrama

Kisah anak asrama
***kisah nyata Aku dan Adikku (Malaikat Persahabatan)

mulai di tulis pada tanggal 02 Oktober 2013
oleh : Assyifa Ekananda Firdaus

Malam itu aku terbangun, melihat sekeliling dan mendapati diriku sendiri berada di sebuah ranjang di tingkat dua, asrama putri lantai tiga. Tepat jam dua malam, aku baru tersadar ternyata memang sejak hari ini aku memulai kehidupan baruku di asrama. Semua kenangan indah masa SMP dan awal SMA di sekolah lamaku, kini hanya menjadi sebuah kerinduan yang entah kapan aku bisa melepaskan kerinduan tersebut.

Semilir Ac yang terpajang di sudut kamarku, terasa dingin menyahut, ingin sekali rasanya aku menarik sebuah selimut agar dapat membalutku untuk malam yang dingin ini, tapi apa daya aku tidak membawanya teringat dua hari yang lalu sang pembuat acara mengganti angenda acaranya. Dengan sedikit upaya dan paksaan aku mencoba memejamkan kembali mataku dan mulai menyamankan keadaan karena sejujurnya malam itu aku sangat taku akan hal-hal aneh yang mungkin sama sekali tidak akan menggangguku.

Pagi menyahut, subuh kali ini terasa sangat berbeda. Aku yang biasanya bangun kesiangan tetapi hari ini bangun jauh lebih awal ketimbang hari-hari sebelumnya. Tepat pukul setengah lima pagi aku beranjak memulai rutinitas pagiku yakni bersembahyang setelah itu bersiap untuk pergi menuju sekolah baru. Di sinilah aku sekarang. Di salah satu bagian bangunan besar bulat berkacakan biru muda yang di dalamnya terdapat banyak ruangan. Aku memasuki bangunan tersebut dan sedikit tercengang ketika melihat arsitektur bangunannya. Karena bentuk bulatnya bukan hanya di luarnya saja tetapi tangga yang berada di dalam bangunan tersebut juga melingkar mengikuti arus bentuk bangunan unik ini.

Menyenangkan sangat ketika memiliki sembilan belas teman baru. Tidak kurang dan juga tidak lebih. Mereka berasal dari berbagai daerah. Sebut saja ada yang dari Banten, Aceh, Makassar, Nusa Tenggara Timur dan Maluku. Aku mendapatkan sebuah kado special dari Tuhan yakni di beri kesempatan mendapatkan beasiswa dari Surya Institute. Rasa aneh dan masih tak percaya bahwa salah satu impianku kini mulai terwujud.

Aku duduk di kursi tak terlalu depan dan juga tak terlalu belakang. Jangan bayangkan keadaan kelasku saat ini sama dengan keadaan kelas SMA lainnya, atau jangan juga bandingkan dengan tempat Les yang kursinya langsung tersambung oleh meja. Aneh dan khususnya di kelasku saat ini merupakan perpaduan antara kelas SMA biasa dan kelas untuk bimbingan belajar.

Flasback ke dua hari yang lalu, sebelum menginap di asrama, aku dan temanku yang lain di pertemukan di Hotel Sahid Jakarta. Di malam pembukaan itu ada kejadian yang takkan pernah aku lupakan. Di saat manusia lain bersenang memakai pakaian rapih dan tengah mendengar salam pembuka dari pihak Surya Institue, aku masuk ke dalam ruangan tersebut dengan keadaan belum mandi. Garis bawahi itu. Yaaa dan aku hanya berdoa semoga saja tak ada yang tahu bahwa aku memang belum mandi.

Di temani oleh tiga laki-laki yang berasal dari satu daerah denganku, sebut saja Rama, Adnan dan Fahry. Kami berempat berasal dari Banten, memang dekat dengan Jakarta, tetapi karena sebelumnya aku belum pernah di asramakan jadi maklum sajalah jika aku masih takut dan homesick ketika jauh dari orang tua.

Seorang gadis duduk di sebrang dengan menggunakan kaos berwarna hitam. Sepertinya dia keturunan Chinese, dan memang benar. Setelah beberapa saat kemudian, kami di perkenankan untuk berkenalan dan kini aku mengetahui nama dari gadis itu adalah Angel. Nama yang unik yang sejak dulu aku inginkan. Tetapi sekarang manusia bernama Angel itu kini ada di kehidupanku. Selidik demi selidik, ternyata gadis itu kini masih berusia di bawah standar anak SMA, usianya kini masih 13 tahun, sangatlah muda dan dia menjadi siswi termuda di kelasku.

Selama minggu pertama di asrama, ada hal yang menarik perhatianku. Bocah kecil berperawakan 'ndut itu, dia yang membuatku merasa aneh, apakah dia yang terlalu muda ataukah aku yang terlalu tua? Ohno. Aku suka sekali menatapnya, dengan tatapan tajamku, dan ketika aku menatapnya wajahnya berpaling dan menghindar seakan ingin sekali lari jika setiap bertemu denganku. Aku membaca aura matanya, terdapat sesuatu yang berbeda dan sangat special, matanya sungguhlah menarik tak seperti mata gadis lainnya yang ku kenal. Ia terlihat agak enggan mendekatiku hingga salah tingkah jika aku menatap matanya lagi.

Hari itu, hari kedua masa orientasi. Miss Esther masuk ke dalam ruangan dan memberikan pelajaran baru. Aku dan teman-teman lainnya di tugaskan untuk mengomentari satu sama lain dengan cara mengelilingkan sebuah kertas. Tak lama kemudian , hinggaplah kertas bocah cilik itu di tanganku.

“ Semakin kamu memalingkan tatapan mata dari saya, semakin saya akan melakukan nya agar kamu tidak takut lagi dengan tatapan saya. Tunggu saja. “

Setelah semua selesai memberikan komentar, kemudian aku membaca komentar dari teman-temanku untukku. Isi dari komentar itu bermacam-macam dan sungguhlah aneh. Aku tertawa ketika membaca komentar yang berisi “ kamu orangnya serius banget, senyum juga hanya beberapa saat saja”. Setelah tergelitik dengan kata-kata tersebut, kemudian aku menelusuri semua mata yang masih serius membaca, kuperhatikan (lagi) bocah kecil itu, ekspresi wajahnya berkata seakan “ aaaaaa reesseeee banget sih ini orang apaaa coba maksudnya komentar kayak gini...”. Ia bersungut dan aku melepaskan tawaku kembali.

Keesokan harinya, pada malam hari virus insomnia ku kambuh lagi. Selain karena virus itu aku pun belum selesai mengerjakan tugas fisika ku mencari sejarah meter standar. Aku bergegas menuju ruang kamar bocah kecil itu dan mendapatinya tengah duduk sambil mendengarkan lagu. Ia agak kaget dengan kedatanganku tetapi sepertinya ia sudah mulai terbiasa dengan tatapan anehku. Teman sekamarnya sudah bermimpi entah sejak kapan dan yang pasti aku ke sana ingin menyalin jawaban yang memang di beritahu ketua asrama bahwa baru Angel lah yang memiliki catatan tersebut.

“ Angel, saya liat catatan kamu boleh? “

“ Boleh … sebentar ya tunggu... “

Kemudian bocah itu beranjak dan mencari kertas yang berisikan tugas tersebut.

“ Hem... ini... tapii... maaf yaaa kalau tulisan saya terlalu bagus... kalau ada yang gak ngerti tanya aja... “

Tanpa panjang lebar, langsung saja aku mengambil dan mulai menyalinnya. Baru satu dua kata yang ku salin aku sudah kewalahan.

“ Oh My God. Ini tulisan di bacanya apaaaaaa????? Kenapa setiap manusia cerdas pasti tulisannya nyerdasin orang jugaa.... howalaaah... “

Entah berapa kali aku keluar masuk dari kamar Angel ke kamarku sendiri. Karena terlalu lelah aku memutuskan untuk melanjutkan nya di kamar Angel agar bisa langsung bertanya jika aku tidak mengerti. Dan di situlah aku memiliki kesempatan untuk mengetahuinya lebih dalam. Siapa dia, apakah dia dan bagaimanakah dia. Aku dan Angel bercakap tentang kehidupan masing-masing, tak ada maksud membandingkan hanya saja berbagi pengalaman.

“ Saya orangnya tertutup, gak bisa ngasih kepercayaan begitu saja kepada orang lain... “, sahutnya di tengah percakapan.

“ Oh. Dan saya yakin, cepat atau lambat saya akan mengetahui tanpa saya harus memaksa kamu untuk memberitahu saya.. “

Bocah itu terdiam setelah mendengar perkataanku tersebut. Ia tersenyum manis seakan tidak percaya bahwa aku bisa melakukannya. Setelah selesai menyalin tugas dan bercakap ria, aku pun memutuskan untuk kembali ke kamarku dan mengistirahatkan tubuhku.

Beberapa hari kemudian, percaya tidak percaya, aku dan Angel semakin dekat dan Angel sudah menganggapku sebagai kakaknya sendiri. Aku sudah mengetahui setengah dari rahasia nya yang dia katakan tak bisa membagi kepada orang lain begitu saja. Di hari itulah, aku memiliki seorang adik kecil baru.

“ Free Hug maybe? Kamu akan selalu jadi kakak saya walaupun kamu sudah gak nganggap saya sebagai adik kamu lagi.. “.

Itulah perkataan yang dilontarkan oleh bocah polos bernama Angel. Perkataan murni yang tanpa ada paksaan untuk mengatakannya. Dan ingat selalu perkataan itu akan saya pegang entah sampai kapan. Angel sangat menyayangiku, dan asal tahu saja aku juga sangat menyayangi Angel.

“ My Angel, always be the best for me, for your family and for other... Free hug for a long time for you “.


_Selesai
*atau mau di lanjut ke part berikutnya????


3 komentar: