Kisah anak asrama
***kisah nyata Aku dan Adikku (Malaikat Persahabatan)
mulai di tulis pada tanggal 02 Oktober
2013
oleh : Assyifa Ekananda Firdaus
Malam itu aku terbangun,
melihat sekeliling dan mendapati diriku sendiri berada di sebuah
ranjang di tingkat dua, asrama putri lantai tiga. Tepat jam dua
malam, aku baru tersadar ternyata memang sejak hari ini aku memulai
kehidupan baruku di asrama. Semua kenangan indah masa SMP dan awal
SMA di sekolah lamaku, kini hanya menjadi sebuah kerinduan yang entah
kapan aku bisa melepaskan kerinduan tersebut.
Semilir Ac yang
terpajang di sudut kamarku, terasa dingin menyahut, ingin sekali
rasanya aku menarik sebuah selimut agar dapat membalutku untuk malam
yang dingin ini, tapi apa daya aku tidak membawanya teringat dua hari
yang lalu sang pembuat acara mengganti angenda acaranya. Dengan
sedikit upaya dan paksaan aku mencoba memejamkan kembali mataku dan
mulai menyamankan keadaan karena sejujurnya malam itu aku sangat taku
akan hal-hal aneh yang mungkin sama sekali tidak akan menggangguku.
Pagi menyahut, subuh
kali ini terasa sangat berbeda. Aku yang biasanya bangun kesiangan
tetapi hari ini bangun jauh lebih awal ketimbang hari-hari
sebelumnya. Tepat pukul setengah lima pagi aku beranjak memulai
rutinitas pagiku yakni bersembahyang setelah itu bersiap untuk pergi
menuju sekolah baru. Di sinilah aku sekarang. Di salah satu bagian
bangunan besar bulat berkacakan biru muda yang di dalamnya terdapat
banyak ruangan. Aku memasuki bangunan tersebut dan sedikit tercengang
ketika melihat arsitektur bangunannya. Karena bentuk bulatnya bukan
hanya di luarnya saja tetapi tangga yang berada di dalam bangunan
tersebut juga melingkar mengikuti arus bentuk bangunan unik ini.
Menyenangkan sangat
ketika memiliki sembilan belas teman baru. Tidak kurang dan juga
tidak lebih. Mereka berasal dari berbagai daerah. Sebut saja ada yang
dari Banten, Aceh, Makassar, Nusa Tenggara Timur dan Maluku. Aku
mendapatkan sebuah kado special dari Tuhan yakni di beri kesempatan
mendapatkan beasiswa dari Surya Institute. Rasa aneh dan masih tak
percaya bahwa salah satu impianku kini mulai terwujud.
Aku duduk di kursi tak
terlalu depan dan juga tak terlalu belakang. Jangan bayangkan keadaan
kelasku saat ini sama dengan keadaan kelas SMA lainnya, atau jangan
juga bandingkan dengan tempat Les yang kursinya langsung tersambung
oleh meja. Aneh dan khususnya di kelasku saat ini merupakan perpaduan
antara kelas SMA biasa dan kelas untuk bimbingan belajar.
Flasback ke dua hari
yang lalu, sebelum menginap di asrama, aku dan temanku yang lain di
pertemukan di Hotel Sahid Jakarta. Di malam pembukaan itu ada
kejadian yang takkan pernah aku lupakan. Di saat manusia lain
bersenang memakai pakaian rapih dan tengah mendengar salam pembuka
dari pihak Surya Institue, aku masuk ke dalam ruangan tersebut dengan
keadaan belum mandi. Garis bawahi itu. Yaaa dan aku hanya
berdoa semoga saja tak ada yang tahu bahwa aku memang belum mandi.
Di temani oleh tiga
laki-laki yang berasal dari satu daerah denganku, sebut saja Rama,
Adnan dan Fahry. Kami berempat berasal dari Banten, memang dekat
dengan Jakarta, tetapi karena sebelumnya aku belum pernah di
asramakan jadi maklum sajalah jika aku masih takut dan homesick
ketika jauh dari orang tua.
Seorang gadis duduk di
sebrang dengan menggunakan kaos berwarna hitam. Sepertinya dia
keturunan Chinese, dan memang benar. Setelah beberapa saat kemudian,
kami di perkenankan untuk berkenalan dan kini aku mengetahui nama
dari gadis itu adalah Angel. Nama yang unik yang sejak dulu aku
inginkan. Tetapi sekarang manusia bernama Angel itu kini ada di
kehidupanku. Selidik demi selidik, ternyata gadis itu kini masih
berusia di bawah standar anak SMA, usianya kini masih 13 tahun,
sangatlah muda dan dia menjadi siswi termuda di kelasku.
Selama minggu pertama di
asrama, ada hal yang menarik perhatianku. Bocah kecil berperawakan
'ndut itu, dia yang membuatku merasa aneh, apakah dia yang terlalu
muda ataukah aku yang terlalu tua? Ohno. Aku suka sekali menatapnya,
dengan tatapan tajamku, dan ketika aku menatapnya wajahnya berpaling
dan menghindar seakan ingin sekali lari jika setiap bertemu denganku.
Aku membaca aura matanya, terdapat sesuatu yang berbeda dan sangat
special, matanya sungguhlah menarik tak seperti mata gadis lainnya
yang ku kenal. Ia terlihat agak enggan mendekatiku hingga salah
tingkah jika aku menatap matanya lagi.
Hari itu, hari kedua
masa orientasi. Miss Esther masuk ke dalam ruangan dan memberikan
pelajaran baru. Aku dan teman-teman lainnya di tugaskan untuk
mengomentari satu sama lain dengan cara mengelilingkan sebuah kertas.
Tak lama kemudian , hinggaplah kertas bocah cilik itu di tanganku.
“ Semakin kamu
memalingkan tatapan mata dari saya, semakin saya akan melakukan nya
agar kamu tidak takut lagi dengan tatapan saya. Tunggu saja. “
Setelah semua selesai
memberikan komentar, kemudian aku membaca komentar dari teman-temanku
untukku. Isi dari komentar itu bermacam-macam dan sungguhlah aneh.
Aku tertawa ketika membaca komentar yang berisi “ kamu orangnya
serius banget, senyum juga hanya beberapa saat saja”. Setelah
tergelitik dengan kata-kata tersebut, kemudian aku menelusuri semua
mata yang masih serius membaca, kuperhatikan (lagi) bocah kecil itu,
ekspresi wajahnya berkata seakan “ aaaaaa reesseeee banget sih ini
orang apaaa coba maksudnya komentar kayak gini...”. Ia bersungut
dan aku melepaskan tawaku kembali.
Keesokan harinya, pada
malam hari virus insomnia ku kambuh lagi. Selain karena virus itu aku
pun belum selesai mengerjakan tugas fisika ku mencari sejarah meter
standar. Aku bergegas menuju ruang kamar bocah kecil itu dan
mendapatinya tengah duduk sambil mendengarkan lagu. Ia agak kaget
dengan kedatanganku tetapi sepertinya ia sudah mulai terbiasa dengan
tatapan anehku. Teman sekamarnya sudah bermimpi entah sejak kapan dan
yang pasti aku ke sana ingin menyalin jawaban yang memang di beritahu
ketua asrama bahwa baru Angel lah yang memiliki catatan tersebut.
“ Angel, saya liat
catatan kamu boleh? “
“ Boleh … sebentar ya
tunggu... “
Kemudian bocah itu
beranjak dan mencari kertas yang berisikan tugas tersebut.
“ Hem... ini...
tapii... maaf yaaa kalau tulisan saya terlalu bagus... kalau ada yang
gak ngerti tanya aja... “
Tanpa panjang lebar,
langsung saja aku mengambil dan mulai menyalinnya. Baru satu dua kata
yang ku salin aku sudah kewalahan.
“ Oh My God. Ini
tulisan di bacanya apaaaaaa????? Kenapa setiap manusia cerdas pasti
tulisannya nyerdasin orang jugaa.... howalaaah... “
Entah berapa kali aku
keluar masuk dari kamar Angel ke kamarku sendiri. Karena terlalu
lelah aku memutuskan untuk melanjutkan nya di kamar Angel agar bisa
langsung bertanya jika aku tidak mengerti. Dan di situlah aku
memiliki kesempatan untuk mengetahuinya lebih dalam. Siapa dia,
apakah dia dan bagaimanakah dia. Aku dan Angel bercakap tentang
kehidupan masing-masing, tak ada maksud membandingkan hanya saja
berbagi pengalaman.
“ Saya orangnya
tertutup, gak bisa ngasih kepercayaan begitu saja kepada orang
lain... “, sahutnya di tengah percakapan.
“ Oh. Dan saya yakin,
cepat atau lambat saya akan mengetahui tanpa saya harus memaksa kamu
untuk memberitahu saya.. “
Bocah itu terdiam
setelah mendengar perkataanku tersebut. Ia tersenyum manis seakan
tidak percaya bahwa aku bisa melakukannya. Setelah selesai menyalin
tugas dan bercakap ria, aku pun memutuskan untuk kembali ke kamarku
dan mengistirahatkan tubuhku.
Beberapa hari kemudian,
percaya tidak percaya, aku dan Angel semakin dekat dan Angel sudah
menganggapku sebagai kakaknya sendiri. Aku sudah mengetahui setengah
dari rahasia nya yang dia katakan tak bisa membagi kepada orang lain
begitu saja. Di hari itulah, aku memiliki seorang adik kecil baru.
“ Free Hug maybe? Kamu
akan selalu jadi kakak saya walaupun kamu sudah gak nganggap saya
sebagai adik kamu lagi.. “.
Itulah perkataan yang
dilontarkan oleh bocah polos bernama Angel. Perkataan murni yang
tanpa ada paksaan untuk mengatakannya. Dan ingat selalu perkataan itu
akan saya pegang entah sampai kapan. Angel sangat menyayangiku, dan
asal tahu saja aku juga sangat menyayangi Angel.
“ My Angel, always be
the best for me, for your family and for other... Free hug for a long
time for you “.
_Selesai
*atau mau di lanjut ke part berikutnya????
lanjut ke part berikutnya..penasaran tau....
BalasHapusyakin nih mau di lanjut? :) Oke deh...
BalasHapusiya penasaran tau :)
BalasHapus