cursor

Kamis, 09 Januari 2014

HollyHoliday

HollyHoliday
*** sebuah kisah perjalanan liburan akhir semester awal.

created by : Assyifa Ekananda Firdaus
07 January 2014



Part Satu

Malam kali ini terasa lebih dingin dari sebelumnya, selain karena kipas angin yang berputar 360 derajat dengan lincahnya juga karena masih tersisa hawa setelah hujan di sore hari akhir 2013. Aku sedang terduduk sambil menelpon ayahku yang katanya sedang dalam perjalanan pulang dari Kota Bogor. Entah mengapa aku merasa sangat gembira karena biasanya ketika akhir tahun seperti ini, Ayahku selalu mengajak aku, ibuku dan kedua adikku untuk berjalan-jalan walaupun hanya di area Kota Serang saja.

Tak lama kemudian Ayahku sampai di depan rumah dengan menggunakan motor biru nya dan membawa satu kantung plastik yang sudah aku tebak pasti di dalamnya berisi makanan. Tanpa berfikir panjang, setelah plastik itu diletakkan di atas lantai aku langsung menggeradahnya dan menemukan banyak sekali bungkusan-bungkusan yang ternyata itu adalah mie instan. Seketika aku kecewa, di malam tahun baru seperti ini ayahku tak membawakan apapun selain mie instan? Teganya dirimu. Ayahku tertawa melihat ekspresi wajah dan bibirku yang seperti donal duck. Tetapi dengan sigap ayahku mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya yang ternyata itu adalah sekotak ice cream, dua buah terompet dan dua kotak kembang api. Yuhuuu...

Kemudian ayahku berkata, “ Tahun baru kali ini kita di rumah aja ya, kan sudah lama tuh Syifa engga kumpul di rumah seperti ini.. engga apa-apa kan? “. Walaupun agak kecewa untuk yang kedua kalinya, tetapi tak apalah yang terpenting aku masih dapat berkumpul bersama keluargaku di tahun baru 2014.

Ibuku datang dari arah dapur membawa lima sendok kecil yang cocok sekali untuk makan ice cream, kemudian aku membuka kotak ice cream tersebut dan langsung melahapnya kedalam mulutku. Adikku, Syafa ternyata sudah tidak sabar ingin bermain kembang api dan menarik ayahku keluar rumah untuk bersama-sama menyalakannya. Aku yang sedang duduk menikmati ice creamku tiab-tiba saja kotak ice cream itu di angkat oleh ibuku dan di bawanya keluar. “ Weleh, jangan makan sendirian ice cream nya, sini di luar aja sambil nyalain kembang api kan lebih seru.. “ sahut ibuku. Aku hanya bisa terkekeh kecil dan langsung menuruti perintah ibuku sehingga aku langsung bangkit dari tempat dudukku dan langsung menuju ke luar rumah.

“ Teeeeeeettttttttt........ Treteteteeeeeeeeeettttttttttt..... “. Suara bising itu terdengar dari dalam rumah, ternyata itu adalah suara terompet yang di tiup oleh adikku Syefa yang sengaja meniupnya saaaaangaaaaat keras dan tepat hampir mengenai telingaku.
Heeey, saya tau ini malam tahun baru tapi jangan di telinga juga bisa kali -_- “. Adikku tertawa di susul oleh sahutan tertawa dari kedua orang tuaku dan akhirnya pada malam itu kami habiskan dengan bersama-sama tertawa dan menikmati kehangatan malam tahun baru 2014. “ Happy New Year! “ .



Part dua

Perjalanan liburan yang cukup membosankan ketika hanya berada di dalam rumah, di temani oleh dua malaikat yang biasa ku panggil adik (karena aku tak memiliki teman lagi selain mereka) dan handphone yang selalu aktif di jejaring sosial. Aku hanya dapat membaca dan meng-stalk status teman-temanku yang pergi berlibur merayakan hari Natal dan tahun baru 2014. Sedangkan aku? Hanya menjadi pembaca status yang setia.

Hari terus bergilir, liburan yang kosong dan hampa, dan dalam beberapa hari lagi pun aku harus kembali lagi ke asrama. Dan aku baru ingat bahwa hari sabtu ada undangan resepsi pernikahan saudaraku di Kota Cirebon dan keluargaku akan hadir dalam acara itu dan otomatis aku akan ikut bersama keluargaku sekaligus pulangnya aku langsung di drop di asrama (lagi). Perasaan senang seketika ada karena yang terbesit dalam fikiranku adalah “ Yes, akhirnya bisa jalan-jalan juga” tetapi rasa sedih pun menyeruak kembali karena “ Yaaahh waktu liburan cepat sekali berlalu, rasanya masih belum ingin kembali ke asrama”.

Singkat cerita, hari itu pun tiba. Pukul 11.00pm malam hari aku dan keluargaku memulai perjalanan menuju Purwakarta terlebih dahulu, maksud hati menengok keadaan Mbah Uyut yang kebetulan daerah tersebut dilewati sebelum menuju Kota Cirebon. Aku sampai di rumah Mbah Uyutku pada pukul 03.00 dini hari, di sana aku dan keluargaku pun hanya sebentar mengingat perjalanan berikutnya yang harus di tempuh masih cukup jauh. Akhirnya aku dan keluargaku pun melanjutkan perjalanan kembali.

Ku rasa perjalanan selanjutnya ini cukup membosankan karena terjebak macet di jalur pantai utara (pantura), aku mencoba memejamkan mataku tetapi tetap saja tidak bisa. Setelah dua jam kemudian barulah mobil yang aku tumpangi bersama keluargaku dapat bergerak lancar hingga akhirnya sampai di kota Indramayu untuk singgah sebentar dan merapihkan diri kembali. Terlihat Ibuku sangat bahagia ketika sampai di kota tersebut dan ia langsung mengatakan “ selamat datang kembali di kota kelahiran “, karena memang Ibuku lahir di kota Indramayu dan akhirnya dapat kembali lagi ke desa nya melihat hamparan laut dan perahu-perahu yang terjajar di pinggiran laut. Sungguh damai, pantas saja ibuku rindu sekali pada kampung halamannya.

Sama seperti di Purwakarta, aku dan keluargaku hanya singgah sebentar kemudian melanjutkan perjalanan utama ke kota Cirebon. Aku sampai di kota cirebon pada pukul 09.45am dan langsung menuju sebuah masjid yang berada di dalam lingkungan Brimob polda Cirebon. Disana sudah banyak mobil para tamu undangan yang berjejer juga para pagar ayu yang bagaikan hansip menjaga buku catatan untuk tamu. Aku dan keluargaku saling berbincang dengan yang lainnya, walaupun aku tidak tahu siapa saja saudaraku yang berada di sana dan aku hanya dapat tersenyum tanda menghormati orang tersebut.Hingga siang hari aku berada di acara tersebut, setelah menyelesaikan tradisi “makan dari prasmanan” akhirnya aku dan keluargaku pun pamit pulang kepada yang memiliki hajat.

Di perjalanan pulang, ayahku berkata layaknya perkataan Dora yakni “ mau kemana kita? “ dan aku langsung saja menjawab “ ayaaah jangan langsung pulang doongss, kita main dulu yuukkk ke Bandung, Syifa kan kangen udah lama enggak ke sana … “. Dan yeaayy ayahku memang baik hati, ia menyetujuinya, jadi perjalanan selanjutnya adalah menuju kota kembang. Awalnya aku ingin ke rumah saudaraku tetapi flashback ke hari yang lalu bahwa saudaraku yang dari Bandung sedang ada di rumah nenekku yang di Serang dan aku pun sudah bertemu dengannya. So, untuk apa aku ke rumah saudaraku jika di rumah itu tidak ada siapa-siapa? Haha. Dan akhrinya aku memutuskan ke Kota Bandung hanya untuk sekedar refreshing sekaligus membelikan buah tangan untuk teman-temanku yang berada di asrama.

Ayahku sengaja mengambil jalur lewat daerah Punclut dan Lembang karena suasananya yang asri dan masih sangat damai, melewati hamparan kebun teh yang sangat luas yang agak di tutupi oleh kabut dan menikmati suasana malam minggu kota Bandung dari atas gunung tersebut (walaupun hanya terlihat titik-titik lampu yang berjajar) tetapi terasa sangat romantis dan menyejukkan hati melepas penat pemandangan yang biasanya aku hanya dapat melihat sahutan mobil di jalan raya.

Di sana, aku bermain, tertawa, bersenang-senang dan sangat bahagia kemudian berkata “ selamat datang kembali di kota kelahiran “ sama halnya perkataan yang diucapkan oleh Ibuku selagi di kota Indramayu.

Setelah puas menjelajahi daerah Cihampelas, aku dan keluargaku pun melanjutkan perjalanan pulang yang pastinya aku dikembalikan ke asrama. Aku sampai di asrama pada pukul 03.30am dini hari, untung saja masih ada teman laki-laki ku yang sudah aku amanatkan untuk membuka pintu depan asrama. Baik sekali dia sehingga rela begadang. Haha.

Baiklah, mungkin hanya sebatas itu cerita liburanku di akhir tahun 2013 dan awal tahun 2104. Bagaimanapun yang terjadi aku tetap bersyukur karena aku masih dapat merasakan kebahagiaan berkumpul bersama keluargaku dan bersenang-senang. Aku dapat menyimpulkan sesuatu dari kisah tersebut, yakni “ Bersabarlah, jika kita bersabar Tuhan pasti memiliki rencana yang sangat indah untuk kita dan bersyukurlah karena kita tahu bahwa Tuhan pasti tak akan mengecewakan makhluk nya “.

Jika ada kesempatan lagi, sampai jumpa di cerita berikutnya! :)



*mohon di maafkan jika banyak perkataan yang salah dan cerita yang sangat membosankan (sama sekali tidak menghibur), sesungguhnya penulis hanya seorang manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Trims. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar