HollyHoliday
*** sebuah kisah
perjalanan liburan akhir semester awal.
created by : Assyifa
Ekananda Firdaus
07 January 2014
Part Satu
Malam
kali ini terasa lebih dingin dari sebelumnya, selain karena kipas
angin yang berputar 360 derajat dengan lincahnya juga karena masih
tersisa hawa setelah hujan di sore hari akhir 2013. Aku sedang
terduduk sambil menelpon ayahku yang katanya sedang dalam perjalanan
pulang dari Kota Bogor. Entah mengapa aku merasa sangat gembira
karena biasanya ketika akhir tahun seperti ini, Ayahku selalu
mengajak aku, ibuku dan kedua adikku untuk berjalan-jalan walaupun
hanya di area Kota Serang saja.
Tak
lama kemudian Ayahku sampai di depan rumah dengan menggunakan motor
biru nya dan membawa satu kantung plastik yang sudah aku tebak pasti
di dalamnya berisi makanan. Tanpa berfikir panjang, setelah plastik
itu diletakkan di atas lantai aku langsung menggeradahnya dan
menemukan banyak sekali bungkusan-bungkusan yang ternyata itu adalah
mie instan. Seketika aku kecewa, di malam tahun baru seperti ini
ayahku tak membawakan apapun selain mie instan? Teganya dirimu.
Ayahku tertawa melihat ekspresi wajah dan bibirku yang seperti donal
duck. Tetapi dengan sigap ayahku mengeluarkan sesuatu dari dalam tas
nya yang ternyata itu adalah sekotak ice cream, dua buah terompet dan
dua kotak kembang api. Yuhuuu...
Kemudian
ayahku berkata, “ Tahun baru kali ini kita di rumah aja ya, kan
sudah lama tuh Syifa engga kumpul di rumah seperti ini.. engga
apa-apa kan? “. Walaupun agak kecewa untuk yang kedua kalinya,
tetapi tak apalah yang terpenting aku masih dapat berkumpul bersama
keluargaku di tahun baru 2014.
Ibuku
datang dari arah dapur membawa lima sendok kecil yang cocok sekali
untuk makan ice cream, kemudian aku membuka kotak ice cream tersebut
dan langsung melahapnya kedalam mulutku. Adikku, Syafa ternyata sudah
tidak sabar ingin bermain kembang api dan menarik ayahku keluar rumah
untuk bersama-sama menyalakannya. Aku yang sedang duduk menikmati ice
creamku tiab-tiba saja kotak ice cream itu di angkat oleh ibuku dan
di bawanya keluar. “ Weleh, jangan makan sendirian ice cream nya,
sini di luar aja sambil nyalain kembang api kan lebih seru.. “
sahut ibuku. Aku hanya bisa terkekeh kecil dan langsung menuruti
perintah ibuku sehingga aku langsung bangkit dari tempat dudukku dan
langsung menuju ke luar rumah.
“
Teeeeeeettttttttt........ Treteteteeeeeeeeeettttttttttt..... “.
Suara bising itu terdengar dari dalam rumah, ternyata itu adalah
suara terompet yang di tiup oleh adikku Syefa yang sengaja meniupnya
saaaaangaaaaat keras dan tepat hampir mengenai telingaku.
“
Heeey, saya tau ini malam tahun baru tapi jangan
di telinga juga bisa kali -_- “. Adikku tertawa di susul oleh
sahutan tertawa dari kedua orang tuaku dan akhirnya pada malam itu
kami habiskan dengan bersama-sama tertawa dan menikmati kehangatan
malam tahun baru 2014. “ Happy New Year! “ .
Part
dua
Perjalanan
liburan yang cukup membosankan ketika hanya berada di dalam rumah, di
temani oleh dua malaikat yang biasa ku panggil adik (karena aku tak
memiliki teman lagi selain mereka) dan handphone yang selalu aktif di
jejaring sosial. Aku hanya dapat membaca dan meng-stalk status
teman-temanku yang pergi berlibur merayakan hari Natal dan tahun baru
2014. Sedangkan aku? Hanya menjadi pembaca status yang setia.
Hari
terus bergilir, liburan yang kosong dan hampa, dan dalam beberapa
hari lagi pun aku harus kembali lagi ke asrama. Dan aku baru ingat
bahwa hari sabtu ada undangan resepsi pernikahan saudaraku di Kota
Cirebon dan keluargaku akan hadir dalam acara itu dan otomatis aku
akan ikut bersama keluargaku sekaligus pulangnya aku langsung di drop
di asrama (lagi). Perasaan senang seketika ada karena yang terbesit
dalam fikiranku adalah “ Yes, akhirnya bisa jalan-jalan juga”
tetapi rasa sedih pun menyeruak kembali karena “ Yaaahh waktu
liburan cepat sekali berlalu, rasanya masih belum ingin kembali ke
asrama”.
Singkat
cerita, hari itu pun tiba. Pukul 11.00pm malam hari aku dan
keluargaku memulai perjalanan menuju Purwakarta terlebih dahulu,
maksud hati menengok keadaan Mbah Uyut yang kebetulan daerah tersebut
dilewati sebelum menuju Kota Cirebon. Aku sampai di rumah Mbah Uyutku
pada pukul 03.00 dini hari, di sana aku dan keluargaku pun hanya
sebentar mengingat perjalanan berikutnya yang harus di tempuh masih
cukup jauh. Akhirnya aku dan keluargaku pun melanjutkan perjalanan
kembali.
Ku
rasa perjalanan selanjutnya ini cukup membosankan karena terjebak
macet di jalur pantai utara (pantura), aku mencoba memejamkan mataku
tetapi tetap saja tidak bisa. Setelah dua jam kemudian barulah mobil
yang aku tumpangi bersama keluargaku dapat bergerak lancar hingga
akhirnya sampai di kota Indramayu untuk singgah sebentar dan
merapihkan diri kembali. Terlihat Ibuku sangat bahagia ketika sampai
di kota tersebut dan ia langsung mengatakan “ selamat datang
kembali di kota kelahiran “, karena memang Ibuku lahir di kota
Indramayu dan akhirnya dapat kembali lagi ke desa nya melihat
hamparan laut dan perahu-perahu yang terjajar di pinggiran laut.
Sungguh damai, pantas saja ibuku rindu sekali pada kampung
halamannya.
Sama
seperti di Purwakarta, aku dan keluargaku hanya singgah sebentar
kemudian melanjutkan perjalanan utama ke kota Cirebon. Aku sampai di
kota cirebon pada pukul 09.45am dan langsung menuju sebuah masjid
yang berada di dalam lingkungan Brimob polda Cirebon. Disana sudah
banyak mobil para tamu undangan yang berjejer juga para pagar ayu
yang bagaikan hansip menjaga buku catatan untuk tamu. Aku dan
keluargaku saling berbincang dengan yang lainnya, walaupun aku tidak
tahu siapa saja saudaraku yang berada di sana dan aku hanya dapat
tersenyum tanda menghormati orang tersebut.Hingga siang hari aku
berada di acara tersebut, setelah menyelesaikan tradisi “makan dari
prasmanan” akhirnya aku dan keluargaku pun pamit pulang kepada yang
memiliki hajat.
Di
perjalanan pulang, ayahku berkata layaknya perkataan Dora yakni “
mau kemana kita? “ dan aku langsung saja menjawab “ ayaaah
jangan langsung pulang doongss, kita main dulu yuukkk ke Bandung,
Syifa kan kangen udah lama enggak ke sana … “. Dan yeaayy ayahku
memang baik hati, ia menyetujuinya, jadi perjalanan selanjutnya
adalah menuju kota kembang. Awalnya aku ingin ke rumah saudaraku
tetapi flashback ke hari yang lalu bahwa saudaraku yang dari Bandung
sedang ada di rumah nenekku yang di Serang dan aku pun sudah bertemu
dengannya. So, untuk apa aku ke rumah saudaraku jika di rumah itu
tidak ada siapa-siapa? Haha. Dan akhrinya aku memutuskan ke Kota
Bandung hanya untuk sekedar refreshing sekaligus membelikan buah
tangan untuk teman-temanku yang berada di asrama.
Ayahku
sengaja mengambil jalur lewat daerah Punclut dan Lembang karena
suasananya yang asri dan masih sangat damai, melewati hamparan kebun
teh yang sangat luas yang agak di tutupi oleh kabut dan menikmati
suasana malam minggu kota Bandung dari atas gunung tersebut (walaupun
hanya terlihat titik-titik lampu yang berjajar) tetapi terasa sangat
romantis dan menyejukkan hati melepas penat pemandangan yang biasanya
aku hanya dapat melihat sahutan mobil di jalan raya.
Di
sana, aku bermain, tertawa, bersenang-senang dan sangat bahagia
kemudian berkata “ selamat datang kembali di kota kelahiran “
sama halnya perkataan yang diucapkan oleh Ibuku selagi di kota
Indramayu.
Setelah
puas menjelajahi daerah Cihampelas, aku dan keluargaku pun
melanjutkan perjalanan pulang yang pastinya aku dikembalikan ke
asrama. Aku sampai di asrama pada pukul 03.30am dini hari, untung
saja masih ada teman laki-laki ku yang sudah aku amanatkan untuk
membuka pintu depan asrama. Baik sekali dia sehingga rela begadang.
Haha.
Baiklah,
mungkin hanya sebatas itu cerita liburanku di akhir tahun 2013 dan
awal tahun 2104. Bagaimanapun yang terjadi aku tetap bersyukur karena
aku masih dapat merasakan kebahagiaan berkumpul bersama keluargaku
dan bersenang-senang. Aku dapat menyimpulkan sesuatu dari kisah
tersebut, yakni “ Bersabarlah, jika kita bersabar Tuhan pasti
memiliki rencana yang sangat indah untuk kita dan bersyukurlah karena
kita tahu bahwa Tuhan pasti tak akan mengecewakan makhluk nya “.
Jika
ada kesempatan lagi, sampai jumpa di cerita berikutnya! :)
*mohon
di maafkan jika banyak perkataan yang salah dan cerita yang sangat
membosankan (sama sekali tidak menghibur), sesungguhnya penulis hanya
seorang manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Trims.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar