cursor

Minggu, 26 Januari 2014

Baca dan Renungkan


Aku hanya seorang manusia biasa, yang tak luput dari kesalahan, kekhilfan dan dosa


Pernah suatu ketika aku menemukan seseorang berkata “ Jika dia egois terhadapku, mengapa aku tidak bisa egois terhadapnya? Bukankah itu lebih seimbang dan cukup adil?”


Kemudian sekejap hati ini berkata, “ Lalu apa bedanya dirimu dengan seseorang yang kau katakan egois itu? Seharusnya kau melakukan suatu hal agar dapat mengubah keegoisan seseorang itu bukan malah menjadi egois sama halnya seseorang yang kau katai itu”


Belum lama aku berjalan, aku menemukan lagi seseorang berkata “ Aku lelah dengan semua ini, aku tidak kuat. Tuhan mengapa kau tega terhadapku? Menjadikanku seperti ini. Apakah kau sudah tak sayang lagi denganku Tuhan? “


Kekeliruanku mulai merajalela, tetapi hati kecil ini berkata kembali “ Setahuku, Tuhan tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan hambanya. Dan jika memang hamba itu di uji sedemikian sehingga sangat berat ujiannya, bukankah itu merupakan suatu jalan untuk mendapatkan derajat yang lebih tinggi di sisi-Nya? “


Aku terus berjalan menyusuri lorong waktu, dan menemukan lagi dan lagi seseorang berkata “ Tuhan seandainya aku menjadi dia. Seandainya aku menjadi orang terkaya di dunia. Seandainya aku menjadi orang terpopuler di dunia. Seandainya aku menjadi orang yang memiliki kekuatan super atau kehebatan lainnya, pasti kehidupanku tidak akan seperti ini. “


Aku heran, apa yang sebenarnya terjadi?
“ Apakah mungkin dengan menjadi manusia 'ter-' dapat menyempurnakan segalanya? Sadarlah hei tak ada yang sempurna di dunia ini kecuali Dzat Tuhan mu lah. Lalu, jika terus-menerus mengandai-andai, kapan kau akan memanfaatkan waktumu sebaik mungkin? Bukankah waktu yang kita miliki sangat singkat? Dan kapankah kau akan Mensyukuri terhadap nikmat yang telah Tuhan berikan terhadapmu? Bukankah Tuhan mu yang paling mengerti dan mengetahui apa yang seharusnya kau miliki dan tidak kau miliki? “


Aku tahu.
Jadi, memang seperti ini tingkah laku manusia di muka bumi, tak ada rasa syukur kepada yang telah mencukupkan.


Jangan sesekali kau berkata “ Aku lelah selalu saja beribadah ”.
Bagaimana kejadiannya jika Tuhan mu berkata “ Aku pun lelah mengabulkan semua permintaanmu tetapi kau tak pernah mensyukuri nikmat yang telah aku berikan “


Astagfirullahaladziim.
Simpulkan hikmahnya dengan penalaran masing-masing.

Semoga Allah SWT selalu bersama kita. Aamiin allahumma aamiin.


                                     Assyifa Ekananda Firdaus. Kota Tangerang, 26 January 2014 at 22.55pm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar